Pengertian Transformator dan Fungsinya

Pengertian Transformator (Trafo)

Pengertian Transformator dan Fungsinya – Trafo atau Biasanya disebut transformator, itu adalah perangkat listrik pasif yang dapat mentransfer energi listrik dari satu sirkuit ke sirkuit lain atau beberapa sirkuit. Arus yang bervariasi di setiap kumparan transformator menghasilkan fluks magnet yang bervariasi pada inti transformator, yang menginduksi gaya gerak listrik yang bervariasi pada kumparan lain yang dililitkan pada inti yang sama.

Listrik dapat ditransfer antara kumparan terpisah, dan tidak ada koneksi logam (konduktif) antara dua sirkuit. Hukum induksi Faraday ditemukan pada tahun 1831 dan menjelaskan pengaruh tegangan induksi pada setiap kumparan akibat perubahan fluks magnet di sekitar kumparan. Trafo paling sering digunakan dalam aplikasi daya untuk menaikkan tegangan AC rendah ke arus tinggi (transformator boost) atau mengurangi arus tinggi ke tegangan AC arus rendah (transformator step-down) dan untuk menghubungkan berbagai tahap rangkaian pemrosesan sinyal. Transformator juga dapat digunakan untuk isolasi, di mana tegangan sama dengan tegangan keluaran dan kumparan individu tidak terhubung secara elektrik satu sama lain.

Sejak penemuan pertama transformator tegangan konstan pada tahun 1885, transformator telah menjadi perangkat yang sangat diperlukan untuk transmisi, distribusi dan pemanfaatan daya AC. [2] Berbagai desain transformator telah ditemukan dalam aplikasi daya listrik dan elektronik. Ukuran trafo berkisar dari trafo frekuensi radio dengan volume kurang dari satu sentimeter kubik hingga ratusan ton unit yang digunakan untuk menyambung ke jaringan.

Fungsi Transformartor (TRANSFORMATOR)

1. Distribusi dan Transmisi Tenaga Listrik

Seperti yang kita ketahui bersama, jarak antara pembangkit listrik dengan beban listrik yang digunakan oleh pelanggan relatif besar. Oleh karena itu, terjadi penurunan tegangan. Untuk itu kita perlu menaikkan tegangan sebelum distribusi daya dan transmisi jarak jauh, agar drop tegangan tidak terlalu besar dan lebih murah, karena kabel yang digunakan lebih kecil (semakin tinggi tegangannya, tergantung UU Penghematan Energi).
Trafo daya sering digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan. Seperti halnya Perusahaan Energi Nasional (PLN), pembangkit tersebut menghasilkan tegangan 13,8 kV, sehingga dinaikkan menjadi 150 kV dan diturunkan menjadi 380 V untuk penyaluran tenaga listrik dalam negeri.

2. Rangkaian Kontrol

Rangkaian Kontrol Pada perangkat elektronik seperti komputer, charger baterai, dan berbagai perangkat lainnya, trafo biasanya digunakan untuk menurunkan tegangan sehingga dapat digunakan dibawah tegangan kontrol (5 volt, 12 volt, dll). Demikian pula, sirkuit kontrol motor pabrik dan transformator digunakan untuk membangkitkan dan membangkitkan kontaktor untuk menghidupkan dan mematikan motor induksi.

3. Rangkaian kontrol frekuensi

Dalam bidang frekuensi radio, trafo sering digunakan untuk mengatur jumlah frekuensi yang dihasilkan. Hanya saja dimensi luarnya jauh lebih kecil dari trafo yang biasa digunakan pada rangkaian kontrol, dan jauh lebih kecil dari trafo yang digunakan untuk transmisi daya.