Cara Setting Softstart Schneider Altistart 48 Step by Step

Softstarter Altistart 48 (ATS48) Cara Setting Softstart Schneider

Cara Setting Softstart Schneider – Softstarter adalah suatu alat yang digunakan untuk mengendalikan motor listrik. Ketika mengoperasikan motor listrik, terutama yang berkapasitas besar (di atas 10 hp atau horse power), disarankan untuk menggunakan softstart agar motor tidak mengalami hentakan yang besar saat dihidupkan.

Dalam kasus seperti lift atau elevator, diperlukan kendali yang memberikan pergerakan lembut agar penumpang yang berada di atas elevator tidak terkejut. Namun, dalam era perkembangan teknologi modern saat ini, sudah banyak peralatan yang tersedia untuk membuat kendali yang lebih nyaman digunakan.

Cara Setting Softstart Schneider – Gambar di atas menunjukkan softstart produk Schneider yang dapat digunakan jika Anda memiliki peralatan motor listrik yang cukup besar. Namun, produk tersebut belum dapat langsung digunakan karena pabrik tidak memberikan pengaturan permanen, melainkan harus disesuaikan dengan nameplate motor Anda.

Untuk mengatasi masalah pengaturan tersebut agar Anda tidak bingung, berikut ini akan dijabarkan bagaimana cara menyetting softstart Altistart 48 Schneider.

1. Pengenalan Softstart Altistart 48

Cara Setting Softstart Schneider – Softstarter Altistart 48 adalah sebuah perangkat elektronik yang berfungsi sebagai pengendali awal pada motor listrik. Perangkat ini memainkan peran yang sangat penting dalam mengurangi lonjakan arus awal yang timbul saat motor dinyalakan. Dengan menggunakan softstarter Altistart 48, proses start dan stop motor listrik dapat dilakukan secara perlahan dan halus, sehingga mengurangi dampak negatif pada sistem kelistrikan dan peralatan yang terhubung.

2. Pengaturan Softstart Altistart 48

2.1. Pengaturan Awal
Penjelasan mengenai fungsi tombol ESC, ENT, dan tanda panah pada softstart Altistart 48.

2.2. Pengaturan In (Nominal Motor Current)
Langkah-langkah untuk mengatur nilai In (Nominal Motor Current) pada softstart Altistart 48.

2.3. Pengaturan ILT (Limiting Current)
Cara mengatur nilai ILT (Limiting Current) pada softstart Altistart 48.

2.4. Pengaturan ACC (Acceleration Ramp Time)
Pengaturan ACC (Acceleration Ramp Time) untuk mengatur waktu akselerasi pada softstart Altistart 48.

2.5. Pengaturan t90 (Initial Starting Torque)
Langkah-langkah untuk mengatur t90 (Initial Starting Torque) pada softstart Altistart 48.

2.6. Pengaturan STY (Selection of the Type of Stop)
Cara memilih jenis penghentian (stop) pada softstart Altistart 48.

2.7. Pengaturan DEC (Deceleration Ramp Time)
Pengaturan DEC (Deceleration Ramp Time) untuk mengatur waktu perlambatan pada softstart Altistart 48.

2.8. Pengaturan EDC (Threshold for Changing to Freewheel Stop Mode)
Langkah-langkah untuk mengatur EDC (Threshold for Changing to Freewheel Stop Mode) pada softstart Altistart 48.

2.9. Pengaturan THP (Motor Thermal Protection)
Cara mengaktifkan atau menonaktifkan proteksi termal motor pada softstart Altistart 48.

2.10. Pengaturan ULL (Activation of Motor Underload)
Langkah-langkah untuk mengaktifkan atau menonaktifkan deteksi beban ringan (motor underload) pada softstart Altistart 48.

2.11. Pengaturan TLS (Excessive Starting Time)
Cara mengaktifkan atau menonaktifkan deteksi waktu start yang berlebihan (excessive starting time) pada softstart Altistart 48.

2.12. Pengaturan OIL (Activation of Current Overload)
Pengaturan aktivasi atau non-aktifasi deteksi beban berlebihan (current overload) pada softstart Altistart 48.

2.13. Pengaturan LOC (Current Overload Threshold)
Langkah-langkah untuk mengatur nilai ambang batas beban berlebihan (current overload threshold) pada softstart Altistart 48.

2.14. Pengaturan TOL (Current Overload Time)
Cara mengatur waktu pemantauan beban berlebihan (current overload time) pada softstart Altistart 48.

2.15. Pengaturan PHR (Protection Against Line Phase Inversion)
Pengaturan proteksi terhadap inversi fase jalur (line phase inversion) pada softstart Altistart 48.

2.16. Pengaturan TBS (Time Before Starting)
Langkah-langkah untuk mengatur waktu sebelum motor dihidupkan (time before starting) pada softstart Altistart 48.

2.17. Pengaturan PHL (Phase Loss Threshold)
Cara mengatur nilai ambang batas kehilangan fase (phase loss threshold) pada softstart Altistart 48.

2.18. Pengaturan PTC (Activation of Monitoring by PTC)
Pengaturan aktivasi atau non-aktifasi pemantauan menggunakan sensor PTC (activation of monitoring by PTC) pada softstart Altistart 48.

2.19. Pengaturan ARS (Automatic Restart)
Langkah-langkah untuk mengatur restart otomatis (automatic restart) pada softstart Altistart 48.

2.20. Pengaturan RTH (Reset Motor Thermal State)
Cara mereset status termal motor yang dihitung oleh softstart (reset motor thermal state) pada softstart Altistart 48.

2.21. Pengaturan TLI (Torque Limit)
Pengaturan batas torsi (torque limit) pada softstart Altistart 48.

2.22. Pengaturan BST (Voltage Boost Level)
Langkah-langkah untuk mengatur tingkat peningkatan tegangan (voltage boost level) pada softstart Altistart 48.

2.23. Pengaturan DLT (Starter with Delta Winding Connection)
Cara mengatur penggunaan starter dengan sambungan delta (starter with delta winding connection) pada softstart Altistart 48.

2.24. Pengaturan Sst (Tests on Small Motor)
Pengaturan pengujian pada motor kecil (tests on small motor) pada softstart Altistart 48.

2.25. Pengaturan CLP (Torque Control)
Langkah-langkah untuk mengatur kontrol torsi (torque control) pada softstart Altistart 48.

2.26. Pengaturan LSC (Stator Loss Compensation)
Cara mengatur kompensasi kerugian stator (stator loss compensation) pada softstart Altistart 48.

2.27. Pengaturan TIG (Deceleration Gain)
Pengaturan tingkat perlambatan (deceleration gain) pada softstart Altistart 48.

2.28. Pengaturan CSC (Activation of the Cascade Function)
Langkah-langkah untuk mengaktifkan atau menonaktifkan fungsi cascading (activation of the cascade function) pada softstart Altistart 48.

2.29. Pengaturan ULN (Line Voltage)
Cara mengatur tegangan jalur (line voltage) pada softstart Altistart 48.

2.30. Pengaturan FRC (Line Frequency)
Pengaturan frekuensi jalur (line frequency) pada softstart Altistart 48.

2.31. Pengaturan rPr (Reset kWh or the Operating Time)
Langkah-langkah untuk mereset kWh atau waktu operasi (reset kWh or the operating time) pada softstart Altistart 48.

2.32. Pengaturan FCS (Return to Factory Settings)
Cara mengembalikan pengaturan ke pengaturan pabrik (return to factory settings) pada softstart Altistart 48.

2.33. Pengaturan L13 (Logic Input)
Pengaturan input logika L13 (logic input) pada softstart Altistart 48.

2.34. Pengaturan LOI (Logic Input)
Langkah-langkah untuk mengatur input logika LOI (logic input) pada softstart Altistart 48.

2.35. Pengaturan r l (Relay R1)
Cara mengatur relai R1 (relay R1) pada softstart Altistart 48.

2.36. Pengaturan r3 (Relay R3)
Pengaturan relai R3 (relay R3) pada softstart Altistart 48.

2.37. Pengaturan AO (Analog Output)
Langkah-langkah untuk mengatur output analog (analog output) pada softstart Altistart 48.

2.38. Pengaturan O4 (Configuration of the Type of Signal Supplied by Output AO)
Cara mengkonfigurasi jenis sinyal yang disuplai oleh output AO (configuration of the type of signal supplied by output AO) pada softstart Altistart 48.

2.39. Pengaturan ASC (Scale Setting of Max Signal of the Analog Output)
Pengaturan skala sinyal maksimum output analog (scale setting of max signal of the analog output) pada softstart Altistart 48.

3. Kesimpulan

Ringkasan dan penutup mengenai pengaturan softstart Altistart 48 Telemecanique Schneider.