Schneider LC1D098BD Contactor 4P

Apa itu Kontaktor?

Kontaktor, Apa itu? Kontaktor (contactor) biasanya kerap kita temui pada panel kontrol listrik. Terhadap panel, contactor berarti sebagai penyambung dan pemutus arus listrik yang bertipe AC. Bersama fungsinya itu, contactor mampu juga digunakan terhadap rangkaian elektronik lainnya sebagai pengendali arus listrik. Adanya contactor ini mampu menolong ketika seseorang merangkai peralatan elektronik bersama dengan energi yang besar.

Pengertian

Kontaktor merupakan suatu komponen listrik yang mampu digunakan untuk menyambungkan atau memutuskan arus listrik bolak-balik (AC). Komponen ini biasa disebut juga bersama dengan relay contactor yang biasanya terdapat terhadap panel kontrol listrik.

Terhadap panel kontrol listrik, contactor kerap digunakan sebagai saklar transfer dan interlock di platform ATS. Kontaktor juga sanggup dikontrol secara otomatis bersama dengan alat pilot atau sensor yang sensitif. Menjadi suatu contactor akan bermanfaat kalau dialiri listrik yang berkenaan kumparan tembaganya (Coil). Agar di dalam contactor menimbulkan medan magnet yang membuat kontak NO (Normally Open) tertutup dan NC (Normally Close) akan terbuka.

Sejarah

Pada Tahun 1950, kontaktor pertama kali diluncurkan oleh corporate OEM HVACR (Original Equipment Manufacturer Heating Ventilation Air Conditioning and Refrigeration). OEM HVACR bekerja mirip bersama corporate lainnya yang bergerak di dalam bidang yang mirip. Sebagian corporate yang saling bekerja serupa itu, bertujuan untuk membawa dampak contactor murah dan juga ramah lingkungan. Unit elektrikal ini mulanya diperuntukkan untuk pasar di benua Amerika Utara saja dan udah berstandart Nema. Tetapi, Corporate OEM HVACR ini memicu sasaran baru ke pasar asia juga yang berstandart Ice. Supaya selanjutnya kini kami mampu memakai contactor itu dan menggunakannya di dalam instalasi kelistrikan.

Kegunaan Kontaktor

Layaknya yang sudah diketahui, contactor adalah alat yang bermanfaat untuk bisa menyambungkan dan juga memutuskan arus listrik bertipe AC. Bersama demikian, arus terhadap rangkaian elektronik menjadi lebih ringan ketika mengidamkan dikontrol.

Di luar tersebut, sebenarnya kontaktor juga punya lebih dari satu kegunaan lain. Yaitu:
1. Kontrol Lighting
Berguna sebagai kontrol pencahayaan atau sebagai komponen penghubung dan pemutus arus listrik ke lampu itu. Terhadap saklar NO dan NC di kontaktor maka manfaat itu bisa dimaksimalkan.

2. Kontrol Motor Listrik
Mampu digunakan di dalam global industri sebagai komponen untuk mengontrol motor listrik yang miliki kekuatan besar. Kontaktor berguna untuk menghubungkan dan juga memutuskan arus listrik ke motor itu.

3. Transfer Switch
Dipakai pada transfer switch yang masih merupakan platform ATS. Tak hanya tersebut, kontaktor juga kerap digunakan sebagai saklar transfer dan interlock didalamnya. Alasannya, gara-gara terhadap transfer switch memerlukan kapasitas kontrol bersama dengan kekuatan besar dan juga kecepatan transfer yang mumpuni. Seluruh yang diperlukan transfer switch dimiliki oleh ciri berasal dari kontaktor itu.

4. Kontrol Sebuah Komponen Secara Otomatis
Kontrol ini memang terhadap awalnya jadi faedah primer berasal dari kontaktor. Dikarenakan kontaktor mempunyai saklar NO dan NC, yang mampu mengakses dan juga menutup arus listrik yang mengalir secara otomatis terhadap rangkaian elektronik.

Menjadi, adanya kontaktor maka arus listrik terhadap rangkaian elektronik bisa terkendali bersama maksimal. Tak sekedar tersebut, jikalau bukan tersedia arus listrik yang mengalir ulang maka contactor akan lagi ke suasana semula.

Prinsip Kerja

Kontaktor

Pada dasarnya, prinsip kerja contactor mirip layaknya relay. Dalam contactor juga terdapat komponen berupa saklar yang dikendalikan secara elektromagnetik. Tak hanya tersebut, terhadap kontaktor juga terdapat komponen saklar NO dan NC dan juga tersedia suatu kumparan tembaga. Apabila kumparan tembaga (Coil) diberikan arus listrik bolak-balik maka saklar didalamnya akan membuka atau memengaruhi kondisinya secara otomatis.

Misalkan perubahan kondisinya layaknya terhadap posisi awal saklar OFF jadi ON dan begitu juga sebaliknya. Di dalam proses itu biasanya suatu contactor memerlukan sementara selama 4-9 ms (Untuk On) dan 12-22 ms (Untuk Off). Tapi, ketika arus yang masuk kedalam contactor berhenti maka medan magnetnya akan hilang dan menyebabkanya lagi ke suasana semula.

Pada dasarnya, prinsip kerja contactor mirip layaknya relay. Di dalamnya juga terdapat komponen berupa saklar yang dikendalikan secara elektromagnetik. Tak hanya tersebut, terhadap juga terdapat komponen saklar NO dan NC dan juga tersedia suatu kumparan tembaga. Apabila kumparan tembaga (Coil) diberikan arus listrik bolak-balik maka saklar didalamnya akan membuka atau memengaruhi kondisinya secara otomatis.

Misalkan perubahan kondisinya layaknya terhadap posisi awal saklar OFF jadi ON dan begitu juga sebaliknya. Di dalam proses itu biasanya memerlukan waktu selama 4-9 ms (Untuk On) dan 12-22 ms (Untuk Off). Tapi, ketika arus yang masuk kedalam contactor berhenti maka medan magnetnya akan hilang dan menyebabkanya lagi ke suasana semula.

Model Kontaktor

Kontaktor terhadap umumnya sanggup dibedakan jadi dua type, berdasarkan kemampuannya didalam mengontrol tegangan arus listrik bertipe AC. Berikut ini adalah tipe-style contactor beserta penjelasannya:

1. 1 Phase
Tipe ini sanggup digunakan untuk mengontrol arus listrik bolak-balik 1 phase. Selain itu pada contactor 1 phase minimal memiliki 2 saklar utama didalamnya.

2. 3 Phase
Ini bisa digunakan untuk mengontrol arus listrik bolak-balik 3 phase. Tak sekedar tersebut terhadap contactor 3 phase minimal punyai 3 saklar primer didalamnya.

Bagian-Bagian Kontakor

Pada suatu contactor, pastinya punyai komponen atau bagian-bagian didalamnya agar mampu bermanfaat bersama dengan baik. Berikut ini adalah komponen atau bagian-bagian dalamnya:

1. Kontak Primer
Bagian Primer ini biasanya terdiri berasal dari tiga kontak NO (Normally Open) yang diberi angka berasal dari 1 hingga 6 dan saling berpasangan. Biasanya untuk instalasi industry, beban dihubungkan segera terhadap ketika fasa ini. Pada akhirnya, kumparan tembaga (Coil) terhadap kontaktor yang berguna untuk menentukan kontrolnya.

2. Kontak Bantu
Pada kontak bantu biasanya mempunyai kontak bantu yang terdiri berasal dari NO (Normally Open) dan NC (Normally Close).Kedua kontak itu sanggup menopang kami di dalam mengendalikan arus listrik.kontak bantu ini biasanya diberi kode penomoran berasal dari angka 13 hingga 22.

3. Kumparan Tembaga (Coil)
Kumparan tembaga terhadap kontaktor miliki karakter elektromagnetik atau sebagai penghantar tegangan berupa arus listrik. Nantinya, arus listrik itu bisa pengaruhi total kontak yang tersedia jadi open atau close disesuaikan keadaanya. Pada suatu rangkaian kontaktor, biasanya kumparan tembaga ini disimbolkan bersama dengan A1 hingga A2.

Cara Memilih Kontaktor

Bagi kami yang merancang rangkaian elektronik berdaya besar, tentunya mesti mengenakan kontaktor sebagai komponen utamanya. Bersama dengan demikian kami sanggup mengendalikan arus listrik secara otomatis terhadap rangkaian itu.

1. Sesuaikan Tegangan
Dapat menyesuaikan tegangan terhadap rangkaian elektronik. Caranya dengan mengecek coil didalamnya, lalu sesuaikan bersama dengan tegangan yang dibutuhkan. Pada kontaktor, umumnya terdapat tegangan 220 VAC, 110 VAC dan 24 Dc.

2. Sesuaikan Ampere
Kami juga mampu menyesuaikan ampere terhadap motor yang akan digunakan. Untuk mengetahuinya, kami mampu menonton ukuran ampere itu terhadap nameplate motor. Akhirnya kami pilih kontaktor yang miliki energi ampere sedikit lebih besar.

3. Sesuaikan Bersama dengan Keperluan
Di dalam memilih kontaktor, pastikan kami menyesuaikannya disesuaikan bersama dengan keperluan. Misalkan untuk instalasi penerangan maka membutuhkan kontaktor type eksklusif. Begitu juga untuk pemanfaatan komponen motor.

4. Berkualitas
Ini jadi point yang signifikan didalam memilih komponen rangkaian elektronik. Kami mesti milih yang berkualitas dan juga produsennya sudah berpengalaman di dalam bidang elektronikal. Hal ini wajib ditunaikan untuk menjamin kontaktor yang digunakan nantinnya akan bekerja secara lebih optimal.

Kesimpulan

Kesimpulannya, Kontaktor sanggup digunakan untuk menyambung dan memutus arus listrik terhadap rangkaian elektronik. Juga sangat cocok digunakan terhadap rangkaian elektronik yang mempunyai kekuatan arus listrik yang besar. Tak hanya punya manfaat itu, kontaktor juga punya fungsi lainnya layaknya mengontrol pencahayaan, motor listrik dan transfer switch. Kontaktor mampu jadi amat berfaedah dikarenakan mempunyai komponen berupa kumparan tembaga (Coil) , kontak primer dan kontak bantu didalamnya.